Secret admirer
Masih disini menatapmu. Bukan menunggu untuk memilikimu tapi hanya menuruti hatiku agar sedikit senang saja. Lima  tahun sejak aku mengenalmu entah kenapa jantungku berdebar-debar saat ada didekatmu. Gelisah saat tak mellihat kehadiranmu dan selalu curi-curi  pandang  setelah menemukan kehadiranmu.
Cinta.. kata orang- orang.
Hatiku membenarkan. Mungkin saja. Cinta dalam diam lebih tepatnya. Karena selama lima tahun itu aku tak berani mendekatimu apalagi memilikimu. Aku hanya bisa menatapmu dari kejauhan, seperti saat ini. Masih menatapmu dari kejauhan.
Dan ternyata waktu tak mau menunggu. Jarum jam pun tak mau berhenti sejenak untuk menantiku menyatakan perasaanku. Dia menikah dengan gadis pilihan hatinya.
Sungguh aq tak tahu lagi apa yang kurasakan saat itu. Sedih, sakit,sesak dan perih rasanya didadaku. Tapi ada bahagia terselip dihati karena dia telah menemukan kebahagiaannya. Ada kebagiaan tersendiri saat melihat senyuman diwajahnya. Senyuman yang langka dan mahal. Senyum  yang ingin kulihat sejak dulu. Dia yang pendiam dan jarang tersenyum. Kini telah menemkuan sinar hidupnya.
Kujalani hari-hari ku seperti biasa. Sambil mencuri pandang padanya sekali-kali. Walaupun agak berkurang sebelum dia menikah. Karena aku tahu tak mungkin hidupku ku habiskan untuk berharap paadanya selamanya.
Tapi aku merasa ada yang aneh pada dirinya akhir-akhir ini. Dia selalu tersennyum saat berpapasan denganku. Mungkin ini hanya perasaan ku saja. Mungkin dia terlampau bahagia menikah dengan gadis pilihannya. Makanya senyum-ssenyum sendri.  Iya, pasti iya. Aku menyakinkan hatiku. Tapi persepsiku itu hancur lebur saat sebuah sms  bertengger diinbox hpku.
“hai..selamat malam. Lagi ngapain nich??” sebuah  nada sms dengan nomor tanpa nama menghentikan lagu kesayanganku yang tengah kuputar.
“malam jg.. siapa nich? dapat no ku darimana?” tanyaku TTP- to the point.
“aku Aditya..” jawabnya singkat
Jantungku berdetak keras. Pikiranku langsung tertuju padanya. Pada orang yang kucintai lima tahun terakhir ini. Ada rasa cemas sekaligus bahagia dihati. Kubalas smsnya.
“aditya siapa...??’ tanganku gemetar. Tak sabar menunggu balasan.
1menit, 5 menit, 10 menit tak ada balasan. Sudah 30 menit berlalu. Tak ada sms masuk. Hp masih kugenggam erat. Sampai basah casing nya karena keringat ditanganku.
Mungkin orang lain. Kucoba positif thinking. Lagipula yang namanya Aditya kan bukan cuma dia saja. Jantungku mulai tenang kembali.
Aku beranjak tidur,lagipula sudah malam.  Baru memejamkan mataku beberapa menit. Ada sms masuk. Refleks aku langsung bangun mengambil hp yang ada dikolong tempat tidur yang sengaja aku taruh disana saat aku tidur. Ku tatap layar ponsel.
Dari nomor tadi,semoga bkn dia, ucapku dalam hati.
“selamat tidur... nice dream  z..”
Sialllll... Orang ini mempermainkanku. Ku banting ponsel ku dipojokan kasur. Kalap.
Aku sadar,kuambil lagi ponselku. Mengelus-elusnya.
untung tadi gak jatuh.
Ku rebahkan kembali tubuhku. Ku pejamkan mataku. Ada perasaan aneh menyusup ke hatiku.
Bahagia. Tanpa sadar bibirku bergerak sendiri melenkung ke bawah. Tersenyum.
Apa-apaan sich aku ini.. ya ampun, Dia itu suami orang Sinta....hahhh... desahku panjang.
Kututup mukaku dengan guling. Tidur.

 BERSAMBUNG

Komentar